Selasa, 18 September 2007

Komik Klasik Indonesia

Komik Klasik Indonesia ....

ini salah satu harta karun saya yang memang saya koleksi sejak saya masih SD, dulu seolah tiada hari tanpa membaca komik .. di rumah, di tempat teman bahkan disekolah selalu komik2 ini menemani hari-hari saya. Saya bahkan pernah membuat taman bacaan kecil di rumah, namanya Zanzino (zana zini nongkrong).

Sedih juga kalo mengingat keberadaan komik klasik Indonesia, pada tahun 1960-an sampai akhir tahun 1970-an, komik ini memperoleh masa kejayaanya. Hampir dipastikan semua anak pada waktu itu senang membaca komik, bahkan seolah2 komik2 itu menjadi musuh bebuyutan para orang tua dan guru2 di sekolah karena dianggap menimbulkan rasa malas di kalangan murid2 sekolah. Komik ini mengalami masa kemunduran sekitar tahun 1980-an dan di gantikan dengan generasi komik2 dari Jepang (manga), US (Superman Batman) dan Eropa (Tintin, Asterik). Ironisnya, dewasa ini komik2 lama yang pernah ada ternyata sangatlah sulit ditemukan, bukan karena hilang atau dicuri tetapi komik2 lama itu hilang lantaran di buang, dijadikan kertas pembungkus atau bahkan di bakar karena dianggap barang yang sudah tidak berguna lagi. sedih ..

Komik klasik Indonesia hadir dalam beberapa tema, antara lain:
1. Superhero (Godam, Gundala dll)
2. Roman Remaja
3. Wayang
4. Silat (Si Buta dari Goa Hantu, Jaka Sembung dll)
5. Perjuangan
6. Komedi
7. Komik Medan

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Membaca "komik klasik indonesia" telah menyibak memori saya ke beberapa dasa warsa di belakang... ada sebuah nama yang begitu favorit bagi saya yaitu "ki jambak sukmo", seorang tokoh sakti di dunia komik waktu itu... dan bila disebut "lembah seribu bunga" maka akan terbayang oleh saya suatu karya seni yang mengagumkan yang hingga saat ini membekas pada sketsa2 yang kadang saya buat di saat senggang, semua itu ada tentunya karena ide dan kreativitas Jan Mintaraga dan Teguh Santosa, salut buat mereka...

Anonim mengatakan...

Melihat komik2 lama seperti mengenang kembali ke masa2 kecil saya. Saya begitu suka akan komik2 Indonesia pada saat itu (periode '75 - '80). Tentu untuk bisa membaca komik2 itu saya harus jalan atau naik sepeda sejauh 1 sampai 2 km, hanya untuk membaca di tempat atau menyewa dibawa pulang. Saya tahu, bahwa membaca komik adalah dilarang oleh orang tua saya, tapi dengan berbagai cara saya tetap berusaha menikmatinya. Saya suka karya2: Djair, Teguh, Absoni, Ganes, Henky, Jan, tatang, mater, joni andrean, hasmi, wid ns dan masih banyak lagi. Tiap komikus punya ciri cerita dan gayanya masing2. Sayang, komikus muda saat ini gayanya massal mirip komikus Jepang, karakternya sama.