Rabu, 03 Oktober 2007

Pintu Kuno, Bekas Bangunan Belanda

Pintu Bekas Bangunan Belanda ...

Gedung Harmonie atau Harmonie Club (Societeit de Harmonie) dibongkar pada Maret 1985 dan dijadikan tempat parkir gedung Sekretariat Negara RI.
Dulunya gedung ini merupakan tempat berkumpul masyarakat Hindia Belanda. Pendirian gedung itu dipelopori oleh Reinier de Klerk tahun 1776. Gubernur Jenderal Inggris Raffles membukanya secara resmi pada 18 Januari 1815.

Gedung Harmonie begitu mentereng dan bergengsi pada zamannya. Di dalamnya terdapat ruang marmer yang luas dengan tiang-tiang indah, lampu-lampu kristal yang bergelantungan, cermin dinding, dan patung-patung perunggu. Gedungnya megah dan kokoh, ditandai tulisan HARMONIE di bagian tengah. Hanya orang-orang Eropa dari kelas atas boleh menjadi anggota perkumpulan dan datang ke gedung ini. Gedung Harmonie secara sinis sering disebut Jenewerpaleis atau Gin Palace (Istana Jenewer). Jenewer atau gin adalah nama sejenis minuman keras.

Fungsi lain gedung tersebut adalah untuk mengakrabkan pejabat Belanda-Inggris. Banyak pesta makan dan pesta dansa diselenggarakan di sini. Suasana teramai adalah saat makan tengah malam sambil minum anggur di bawah sinar bulan di teras yang ditanami bunga-bunga. Konser musik pernah beberapa kali digelar. Begitu pun kegiatan pasar malam. Pesta mewah peringatan 250 tahun kota Batavia pada 29 Mei 1869 juga berlangsung di sini.


Sebenarnya rencana pembongkaran gedung itu pernah ditentang keras kalangan arkeolog, sejarawan, budayawan, dan arsitek. Namun, apa mau dikata karena para perencana pembangunan tidak mempunyai apresiasi sejarah. Bahkan golongan konservasionis hampir selalu dicap menentang kebijakan pemerintah dalam bidang pembangunan dengan alasan karena pembangunan itu ditujukan untuk kemakmuran rakyat banyak.


Pada waktu pembongkaran gedung itu, banyak barang2 yang sebenarnya bernilai tinggi dari mulai kayu2 jati tuanya, lantai kunonya, kaca2 antiknya sampai lampu2 gantung antiknya. Kebetulan saya mendapatkan beberapa set pintu nya.

Yang menarik dari pintu2 tersebut adalah ukurannya, maklum dari bangunan belanda kuno. Pintu berbahan kayu Jati itu memiliki tinggi daun 3,4 meter belum termasuk kusen dan angin2nya!! ... bisa dibayangkan berapa tinggi ruangan bangunannya.

Kesulitannya adalah ... saya tidak dapat menempatkan pintu2 itu didalam rumah saya karena rumah saya hanya memiliki tinggi plafon 3,2 meter saja. Terpaksa dari pada harus memotong tinggi pintu2 itu atau membiarkannya terbengkalai tanpa guna, saya coba membangun pintu gerbang kecil penghubung rumah samping dan halaman belakang dengan memanfaatkan salah satu set pintu tersebut. Hasilnya cukup lumayan menarik ya ... silahkan dilihat di gambar.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

wah kreatif juga,mas anthon.keren juga dibikinkan tempat tuh pintu.saya termasuk peminat barang2 tua,tapi terutama untuk dapat dijual lagi..he3x..beda visi nih..

Dewi Syarah mengatakan...

mas Daffa,
saya memang lebih suka mengumpulkan dan mengkoleksi tapi kebetulan istri saya mulai ber-jualan juga kok. Jadi barang-barang koleksi saya yang dobel biasanya saya tawarkan ke istri buat di jual di gallerynya dia.
gallery istri saya ada di: http://tokobarangantik.blogspot.com/

salam kenal mas Daffa.

Unknown mengatakan...

mas kalau ada pintu kuno bekas bangunan belanda masih mau koleksi ngak?